Bayung Cerik 08 Mei 2019
Penyakit demam berdarah dengue (DBD)yang mewabah di sejumlah daerah, termasuk Pulau Dewata disikapi serius Dinas Kesehatan Kab.Bangli, Bali. Berbagai kegiatan sosialisasi dan penyuluhan tentang bahaya penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut gencar dilakukan.
Di sejumlah Desa di Bangli, Bali,yakni Desa Bayung Cerik ,Kintamani kini virus aedes aegypti sudah mewabah dikarenakan warga desanya sering bepergian kedaerah yang suhunya lebih hangat,jadi nyamuk penyebar virus aedes aegypti yang menggigitnya ikut menyebar pada saat warga tersebut pulang kerumahnya.Padahal secara teori nyamuk aedes aegypti.tidak bisa berkembang di daerah yang suhunya dingin seperti di Kintamani.Oleh karena itu Dinas Kesehatan melalui Puskesmas melakukan sosialisasi misalnya, sosialisasi dilakukan dengan cara menempelkan poster tentang penyakit demam berdarah. Selain itu, penyuluhan juga diisi dengan mengasapi lingkungan desa oleh petugas.
Kegiatan ini penting dilakukan mengingat data yang dikeluarkan Made Dessiana Ardinari selaku Bidan Desa Bayung Cerik. mengatakan, di Bayung Cerik demam berdarah sudah mencapai 5 kasus.
Mencegah menyebarnya DBD sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Intinya jangan biarkan nyamuk-nyamuk penyebar virus mematikan ini bebas bersarang di rumah ataupun di lingkungan warga. Gerakan 3 M dipercaya dapat mencegah penyebaran DBD. M pertama yakni menguras tempat penampungan air dengan rutin sehingga tak ada jentik nyamuk. Selain itu jangan lupa membersihkan pula tempat-tempat yang digenangi air. Antara lain bak pembuangan air, lemari es, dan pot bunga.
Sedangkan M kedua adalah menutup tempat penampungan air untuk menghindari nyamuk aedes aegypti berkembang biak. Ketiga adalah mengubur barang-barang bekas. Ini diperlukan buat memberantas sarang nyamuk yang menjadi perantara penularan demam berdarah.
Satu lagi yang tak kalah penting adalah pengenalan mengenai gejala penyakit tersebut. Ini untuk membantu penangananan medis lebih awal. Gejala DBD seringkali rancu dengan gejala flu biasa. Antara lain demam tinggi naik dan turun selama dua hingga tujuh hari, pusing, sakit pada persendian, serta lesu dan nafsu makan berkurang.